Jumat, 10 Maret 2017

BUTUH TIGA RUMAH MEMPERBAIKI ANAK BANGSA



BUTUH TIGA RUMAH MEMPERBAIKI ANAK BANGSA

Oleh: DR. ABDUSIMA NASUTION, MA


Distorsi anak bangsa dalam rangkaian realita sekarang ini sungguh sangat memprihatinkan. Berbagai sepak terjang yang di luar ambang batas norma, akhlak dan agama  nampaknya semakin menjadi-jadi. Tingginya minat belajar merupakan hal yang langka. Bahkan  meningkatnya nilai-nilai apatis dalam diri mereka justru meningkat.  Hal ini tentunya menjadi masalah besar di kemudian hari nantinya baik bagi orang tua, pemerintah, hingga bangsa dan negara.
Tidak sedikit para orang tua, tenaga pendidik, juga masyarakat resah akan kondisi yang makin lama makin menggemaskan hati nurani. Saat ini, masalah ekonomi bukan menjadi salah satu yang dituduhkan penyebab kenakalan dan kerusakan moral generasi penerus ini. Kemiskinan yang selama ini dielu-elukan penyebab kerusakan cara berprilaku anak bangsa ternyata bukan itu penyebabnya. Sebab banyak  anak yang berada pada posisi orang tuanya berkecukupan secara finansial ternyata ikut tercebur dalam kancah kerusakan moral dan tingkah laku. Hampir sama perangai negatif yang tercermin dalam kehidupan antara anak  berlatarbelakang ekonomi kuat (the rich) dan ekonomi lemah (the poor).
Melihat fenomena ini akhirnya muncullah “saling lempar batu” antara orang tua dan pengelola pendidikan. Satu sisi tudingan itu dilontarkan kepada orang tua yang tak mampu memberikan layanan terbaik bagi anaknya, sementara di sisi lain tudingan itu juga dihempaskan kepada pihak sekolah yang tak mampu mewarnai anak dari aspek pendidikan. Akhirnya “peperangan” antara orang tua dan pihak sekolah ini tidak menemukan jalan dalam menentukan siapa yang salah. Jalan buntu ini akhirnya disasarkan kepada “masyarakat” yang ternyata juga dituduh ikut andil sebagai penyebab kehancuran moral generasi anak bangsa. Artinya setelah orang tua, pihak sekolah, maka masyarakatpun dijadikan sebagai pihak tertuduh. Menyikapi pergumulan ini, maka pemerintah sebagai pengayom seluruh bangsa mengambil jalan tengah dengan melahirkan berbagai kebijakan baru sistem pendidikan yang mampu menjawab persoalan ini melalui perubahan kurikulum. Tentunya program-program ini membutuhkan berbagai persiapan yang matang untuk disosialisasikan.
Dalam menjawab problem sekaligus memberikan alternatif dan solusi yang kompleks agar tidak terus menjadi kerusakan yang berkepanjangan di masa datang, maka tindakan preventif yang dilakukan adalah dengan penekanan faktor penentu. Sebenarnya diantara faktor yang cukup berpengaruh dalam pembentukan kepribadian anak adalah aspek keterpenuhan tuntutan fisik (physical demans), tuntutan akal (knowledge demans), dan tuntutan jiwa anak (spritual demans). Untuk menyahuti ketiga tuntutan itu maka “Siapkanlah Tiga Rumah Buat Anak, Niscaya Anak Akan Selamat.” Tiga rumah itu akan memberikan asupan yang menjadi konsumsi anak dalam membangun karakter dan akhlak yang akan memberikan keselamatan bagi dirinya untuk masa datang.
1.    Rumah Tangga.
Rumah merupakan tempat tinggal utama bagi anak beserta unsur keluarga. Sebenarnya fungsi rumah dari aspek pendidikan  sangat mempengaruhi jiwa anak dalam perkembangannya. Dalam kaidah pendidikan, ada tiga saluran yang ampuh untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan (value of education)  bagi anak, yakni: pendengaran (telinga), pandangan (mata), dan pembicaraan (mulut). Ketiga saluran ini wajib diberi asupan agar  diri anak mendapatkan  perbaikan. Di rumah, orang tua hendaknya mengisi mulut, mata dan telinga anak dengan asupan yang baik. Untuk asupan konsumsi mulut, makanan yang diberikan oleh orang tua sebagai bahan asupan hendaknya yang halal, sehat dan bergizi. Bagi konsumsi mata, hendaknya asupan yang diberikan oleh orang tua adalah pandangan tauladan dan harmonisasi keluarga melalui ayah dan ibu sebagai contoh tauladan bagi anak. Dan untuk telinga, maka asupan konsumsi yang diberikan adalah dalam bentuk nasehat, ajaran, dan juga komunikasi yang penuh dengan kasih sayang.
2.    Rumah Sekolah
Rumah sekolah merupakan tempat yang menjadi tumpuan harapan bagi anak untuk menambah prestasi akademik dan prilaku (knowledge and attitude). Dalam mewujudkan semua itu, maka di sekolah yang diisi adalah asupan kecerdasan (inteligensi), keterampilan (skill), kedisiplinan (discipline), dan kejujuran (honesty). Saluran yang dilakukan dalam menciptakan itu melalui pengajaran, praktek, dan tauladan. Pengajaran, dilakukan dengan cara menerapkan dan memberikan ilmu melalui bidang studi yang telah disusun secara terencana dan diajarkan dengan penuh optimis dan tanggung jawab oleh tenaga pengajar. Praktek, dilakukan dengan memberikan berbagai kegiatan untuk mengaplikasikan materi yang diajarkan agar hidup dan mampu dirasakan oleh anak. Sementara tauladan, adalah dengan menekankan pentingnya orang lain yang dijadikan contoh baik pengajar maupun siswa yang memang patut ditiru kebaikannya.
3.    Rumah Ibadah.
Anggapan selama ini yang menyatakan bahwa rumah ibadah  hanyalah tempat untuk beribadah yang digunakan dalam urusan agama saja. Padahal lebih dari itu, rumah ibadah merupakan tempat pendidikan yang sangat ampuh dalam mendidik jiwa dan memperbaiki diri (individual) dan masyarakat. Rumah ibadah ternyata justru banyak memberikan perbaikan-perbaikan ke arah yang lebih baik. Makin dekat anak dengan rumah ibadah (sering beribadah), maka hakikinya makin banyak perbaikan yang terjadi pada dirinya. Sebaliknya, makin jauh anak dari rumah ibadah, maka makin banyaklah hal negatif yang terlakukan. Di rumah ibadah,  anak akan disuguhi asupan sebagai konsumsi jiwa melalui saluran rangkaian ibadah, nasehat agama, dan kegiatan keagamaan lainnya. Dengan tetap konsisten melaksanakan peribadatan di rumah ibadah, maka akan tertancaplah keimanan dan cinta kepada Sang Pencipta. Melalui nasehat agama, akan terciptalah ketersahutan akan dahaga dan kegoncangan jiwa. Dan dengan kegiatan keagamaan di rumah ibadah, maka akan terisilah waktu dengan hal yang positif dan bermanfaat.
Secara gamblang, maka ketiga rumah yang dijelaskan itu mempunyai fungsi yang sangat urgen dalam menyelematkan anak selaku generasi penerus dari kerusakan moral. Anak akan melakukan perbuatan yang menyimpang bilamana tiga unsur tidak terpenuhi, yakni perut, akal, dan jiwa. Untuk kebutuhan perut anak maka rumah tangga yang mengisinya, untuk kebutuhan akal anak maka rumah sekolah yang mengisinya, dan untuk kebutuhan jiwa anak maka rumah ibadah yang mengisinya.

Rabu, 08 Maret 2017

HADIS TENTANG MENGAJARKAN ILMU



MATERI HADIS KE – 5
MENGAJARKAN ILMU KEPADA ORANG LAIN
) وَأَخْبَرَنَا خَلَفُ بْنُ الْقَاسِمِ ، نا الْحَسَنُ بْنُ رَشِيقٍ ، نا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ يُونُسَ ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الأَعْلَى الصَّنْعَانِيُّ ، ثنا سَلَمَةُ بْنُ رَجَاءٍ ، عَنِ الْوَلِيدِ بْنِ جَمِيلٍ ، عَنِ الْقَاسِمِ ، عَنْ أَبِي أُمَامَةَ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ حَتَّى النَّمْلَةُ فِي جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتُ فِي الْبَحْرِ لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ "رواه الترميذى
Sesungguhnya Allah dan para Malaikat, serta semua makhluk di langit dan di bumi, sampai semut dalam lubangnya dan ikan (di lautan), benar-benar bershalawat/mendoakan kebaikan bagi orang yang mengajarkan kebaikan (ilmu agama) kepada manusia”

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عِيسَى الْمِصْرِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَيُّوبَ عَنْ سَهْلِ بْنِ مُعَاذِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ عَلَّمَ عِلْمًا فَلَهُ أَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهِ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الْعَامِلِ
رواه ابن ماجه
Siapa yang mengajarkan suatu ilmu, maka ia akan mendapatkan pahala orang yg mengamalkannya, tanpa mengurangi pahala orang yg mengamalkannya sedikitpun

حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ حُمَيْدِ بْنِ كَاسِبٍ الْمَدَنِيُّ حَدَّثَنِي إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ صَفْوَانَ بْنِ سُلَيْمٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ طَلْحَةَ عَنْ الْحَسَنِ الْبَصْرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ أَنْ يَتَعَلَّمَ الْمَرْءُ الْمُسْلِمُ عِلْمًا ثُمَّ يُعَلِّمَهُ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ
رواه ابن ماجه
Sedekah yg paling utama adl seorang muslim yg mempelajari satu disiplin ilmu kemudian mengajarkannya kepada saudaranya sesama muslim.

عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال : قال النَّبِيُّ صلّى الله عليه وسلّم : ” لاَ حَسَدَ إِلاَّ فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ الله مَالاً فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ , وَرَجُلٌ آتَاهُ الله الحِكْمَةَ فَهُوَ يَقْضِيْ بِهَا وَيُعَلِّمُهَا
رواه البخارى و المسلم
Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu’anhu berkata : bahwasanya Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Tidak boleh Hasad kecuali dalam dua perkara. 1.Terhadap orang yang diberi harta oleh Allah, lalu dia menghabiskan nya dijalan yang benar. 2.Dan terhadap orang yang diberi hikmah (ilmu) oleh Allah lalu dia mengamalkan dan mengajarkan nya kepada orang lain

HADIS TENTANG ILMU



MATERI HADIS KE – 4

الحديث عن العلم
عن أنس بن مالكٍرضي الله عنه – أنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((طلبُ العلم فريضةٌ على كل مسلمٍ
“menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim”
(Tentang wajib belajar)

عن أبي هريرة – رضي الله عنه – قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: ((ألا إن الدنيا ملعونةٌ، ملعونٌ ما فيها، إلا ذكرُ الله، وما والاه، وعالمٌ أو متعلمٌ)).رواه الترميذى
“Ketahuilah, dunia itu terlaknat dan terlaknat juga apa-apa yang ada di dalamnya, kecuali dzikir kepada Allah dan apa yang semisalnya, dan orang yang berilmu atau orang yang belajar.”
(Tentang Pentingnya ilmu)

عن أبي موسى – رضي الله عنه – عن النبي صلى الله عليه وسلم قال
((مثَلُ ما بعثني الله به مِن الهدى والعلم، كمثَل الغيث الكثير أصاب أرضًا، فكان منها نقيةٌ قبِلَتِ الماء، فأنبتت الكلأ والعُشب الكثير، وكانت منها أجادبُ أمسكت الماء، فنفع اللهُ بها الناس، فشربوا وسقَوْا وزرعوا، وأصابت منها طائفةً أخرى، إنما هي قيعانٌ، لا تُمسك ماءً، ولا تُنبت كلأً، فذلك مثَل مَن فقُه في دِين الله، ونفعه ما بعثني اللهُ به، فعلِم وعلَّم، ومثَل مَن لم يرفع بذلك رأسًا، ولم يقبل هدى الله الذي أُرسلتُ به)).  رواه البخارى
“Perumpamaan apa yang aku bawa dari petunjuk dan ilmu adalah seperti air hujan yang banyak yang menyirami bumi, maka di antara bumi tersebut terdapat tanah yang subur, menyerap air lalu menumbuhkan rumput dan ilalang yang banyak. Dan di antaranya terdapat tanah yang kering yang dapat menahan air maka Allah memberikan manfaat kepada manusia dengannya sehingga mereka bisa minum darinya, mengairi tanaman dengannya dan bercocok tanam dengan airnya. Dan air hujan itu pun ada juga yang turun kepada tanah/lembah yang tandus, tidak bisa menahan air dan tidak pula menumbuhkan rumput-rumputan. Itulah perumpamaan orang yang memahami agama Allah dan orang yang mengambil manfaat dengan apa yang aku bawa, maka ia mengetahui dan mengajarkan ilmunya kepada yang lainnya, dan perumpamaan orang yang tidak perhatian sama sekali dengan ilmu tersebut dan tidak menerima petunjuk Allah yang aku diutus dengannya.”
(Tentang keutamaan ilmu)

عن قيس بن كثيرٍ، قال: قدم رجلٌ مِن المدينة على أبي الدرداء رضي الله عنه، وهو بدمشق، فقال: ما أقدمك يا أخي؟ فقال: حديثٌ بلغني أنك تحدِّثه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم، قال: أما جئتَ لحاجةٍ؟ قال: لا، قال: أما قدِمتَ لتجارةٍ؟ قال: لا، قال: ما جئتَ إلا في طلب هذا الحديث؟ قال: فإني سمعتُ رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: ((مَن سلك طريقًا يبتغي فيه علمًا سلك الله به طريقًا إلى الجنة، وإن الملائكة لتضع أجنحتها رضاءً لطالب العلم، وإن العالم ليستغفر له مَن في السموات ومن في الأرض، حتى الحيتان في الماء، وفضلُ العالم على العابد، كفضل القمر على سائر الكواكب، إن العلماء ورثة الأنبياء، إن الأنبياء لم يورِّثوا دينارًا ولا درهمًا، إنما ورَّثوا العلم، فمَن أخذ به أخذ بحظ وافرٍ)).رواه ابو داود
Qois bin katsir berkata: telah datang seorang laki-laki dari kota Madinah pada Abu darda’yang berada di dimaskus. Abu darda’ bertanya: “ wahai saudaraku, gerangan apa yang membuatmu datang kepadaku?” Laki-laki itu menjawab; “sebuah hadist yang membuatku datang kepadamu bahwa engkau telah mendapatkan hadist dari rosulullah”. Abu darda’ bertanya lagi; “apakah kamu datang untuk suatu hajat?”. Dia menjawab, “tidak”. Ataukah kamu datang untuk bergadang?. Sekali lagi dia menjawab, “tidak”. Apakah kamu datang hanya untuk mencari hadist ini? Kemudian abu darda’ berkata: bahwasanya “Saya mendengar Rosulullah s.a.w. berkata : “Barang siapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu maka Allah memudahkan baginya jalan ke sorga. Dan sesungguhnya malaikat membentangkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridho dengan apa yang diperbuatnya, dan bahwasanya penghuni langit dan bumi sampai ikan yang ada dilautan itu senantiasa memintakan ampun kepada orang yang pandai. Keutamaan orang yang ‘alim terhadap orang yang ‘abid bagaikan keutamaan bulan purnama terhadap bintang-bintang. Sesungguhnya ulama’ itu adalah pewaris para nabi dan bahwasanya para nabi tidak akan mewariskan dinar ataupun dirham (kekayaan duniawi) tetapi para nabi mewariskan ilmu pengetahuan, maka barang siapa yang menuntut ilmu maka ia telah mengambil bagian yang sempurna.
(Tentang keutamaan ilmu)

عن عبدالله بن عمرو بن العاص – رضي الله عنهما – قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((إن الله لا يقبض العلمَ انتزاعًا ينتزعه من العباد، ولكن يقبض العلمَ بقَبْض العلماء، حتى إذا لم يُبقِ عالمًا اتخذ الناس رؤوسًا جهَّالًا، فسُئلوا فأفتَوا بغير علمٍ؛ فضلُّوا وأضلوا)) رواه البخاري
“Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut ilmu sekaligus mencabutnya dari hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan cara mewafatkan para ulama hingga bila sudah tidak tersisa ulama maka manusia akan mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh, ketika mereka ditanya mereka berfatwa tanpa ilmu, mereka sesat dan menyesatkan
(Tentang peranan ilmu)

عن عثمان بن عفان – رضي الله عنه – قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
((خيرُكم مَن تعلَّم القرآنَ وعلَّمه)).رواه البحارى
Sebaik-baik orang adalah yang mempelajari al-qur’an dan mengajarkannya.

Senin, 12 September 2016

KHUTBAH IDUL ADHA 1437 H / 2016



Khasiat bulan Zulhijjah
KHUTBAH 1437 H / 2016 M
ْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Jamaah idul adha yang berbahagia.
Sebentar ini kita telah selesai melaksanakan shalat idul adha 10 Dzulhijjah pada hari , kita bersyukur kepada Allah swt yang telah memberikan kesehatan kepada kita semua pada pagi ini. Dan juga mempertemukan kita pada bulan terakhir di tahun qomariyah ini. Sebab bulan zulhijjah adalah bulan terakhir di tahun qomariah. Kalau di bulan miladiyah namanya bulan desember, namun kalau di bulan qomariah namanya bulan zulhijjah.
Mari kita ucapkan allahumma shalli ala sayyidina muhammad waala ali sayyidina muhammad, semoga ucapan salawat ini menebalkan rasa cinta kita kepada rasulullah saw. Meskipun beliau manusia biasa seperti kita, namun ketinggian taqwa dan imannya kepada Allah menjadi contoh dan tauladan bagi kita. Dia adalah kekasih Allah yang diutus untuk menjauhkan kita ummatnya dari kesesatan, moral yang tidak baik, sehingga kehadirannya di atas dunia ini adalah untuk menegakkan Islam, dan menyempurnakan akhlak kita.
Allahu akbar3x walillahil hamd.
Jamah idul adha rahima kumullah.
Menurut informasi dari berita yang beredar, pada hari ini di tanah Arab ada lebih dari 1.500.000 umat Islam yang melaksanakan ibadah haji. Manusia sebanyak itu datang  dari lebih kurang 150 negara yang ada di dunia ini. Dari 1.500.000 orang itu, 168.800 adalah orang Indonesia, dan dari 168.800 itu dari Sumatera Utara sebanyak 6.597 orang. Dari 6.597 orang itu sebanyak 65 orang asalnya dari Tapanuli Tengah, dan dari 65 orang itu 6 orang merupakan jamaah sanak saudara kita dari Barus ini. Mereka sejak kemarin hingga hari ini berjibaku dalam melaksanakan panggilan Ilahi baik wukuf, sa’I, thawaf, dan rangkaian ibadah lainnya.
Ummat Islam di dunia ini semuanya berkeinginan untuk berkunjung dan berhaji ke Baitullah di Makkatul mukarramah, sebab  di Makkah tempat rumah Allah itu merupakan tempat yang sangat dirindukan, penuh dengan kedamaian, dilimpahi dengan hidayah dan petunjuk, bahkan Allah telah menjelaskan dalam kitab-Nya:
¨bÎ) tA¨rr& ;MøŠt/ yìÅÊãr Ĩ$¨Y=Ï9 Ï%©#s9 sp©3t6Î/ %Z.u$t7ãB Yèdur tûüÏJn=»yèù=Ïj9 ÇÒÏÈ   ÏmŠÏù 7M»tƒ#uä ×M»uZÉit/ ãP$s)¨B zOŠÏdºtö/Î) ( `tBur ¼ã&s#yzyŠ tb%x. $YYÏB#uä 3 ¬!ur n?tã Ĩ$¨Z9$# kÏm ÏMøt7ø9$# Ç`tB tí$sÜtGó$# Ïmøs9Î) WxÎ6y 4 `tBur txÿx. ¨bÎ*sù ©!$# ;ÓÍ_xî Ç`tã tûüÏJn=»yèø9$# ÇÒÐÈ  
96. Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia
97. padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam IbrahimBarangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Ali Imran:96-97)

Siapa saja yang beribadah ke Baitullah dan melaksanakan uraian ibadah yang ditentukan berarti kita telah menyahuti dan melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah kepada Nabi Ibrahim dan dilanjutkan lagi oleh Nabi Muhammad sekitar 1.400 tahun nan lalu.

Allahu akbar3x walillahil hamd.
Jamaah idul adha yang dirahmati Allah.
Banyak sekali sebenarnya rahasia Allah yang tidak terjangkau oleh akal kita dari bulan zulhijjah ini.  Namun bisa juga kita rasakan dalam kehidupan kita ini betapa banyaknya kandungan dan keistimewaan bulan zulhijjah. Keistimewaan yang pertama adalah: “Bulan Penyadaran Diri.” Di bulan zulhijjah ini semua manusia dari berbagai etnis, ras, budaya, warna kulit, bahasa, yang berbeda berkumpul di sebuah tempat yang bernama Makkah. Yang kulit hitam, yang kulit putih, pemimpin, rakyat, laki-laki, perempuan, semua sama-sama mengenakan kain putih sebagai pembalut badan. Artinya pakaian yang mereka pakai adalah pakaian yang dibungkuskan bagi orang yang telah menghadap ilahi. Sejak dari tempat tinggal di kampung halaman jemaah diring, diarak beramai-ramai dengan mengenakan pakaian putih, dan ketika sampai di Mekkah maka mereka memakai pakaian ihram yang tidak berjahit, persis dengan pakaian yang dibungkuskan bagi orang yang dipanggil Allah swt.
Putih itu artinya bersih, suci, asli. Maka orang yang dicintai dan disayangi serta diterima ibadahnya adalah orang yang bersih dan suci. Bersih hatinya, suci jiwanya, halus budinya, dan tulus ibadahnya. Allah tidak membedakan yang kaya dengan yang miskin, Allah tidak menspesialkan pejabat dengan rakyat, meskipun seluruh manusia sekarang ini selalu dan selalu memberikan perbedaan antara si kaya dan si miskin, selalu menyanjung si kaya, selalu sepele kepada si miskin. Meskipun sekarang manusia selalu dan selalu meninggikan kehormatan kepada si pejabat dan acuh saja kepada  rakyat jelata. Sementara Allah telah menjelaskan secara tegas: ان اكرمكم عند الله اتقاكم   (yang spesial bagi Allah itu taqwanya), nabi menambahkan lagi: ان الله لا ينظر الى صوارمكو ووللكمو واجسامكمو ولكن الله ينظر الى التقوى  (Allah tidak memandang cantik dan gagahmu, tidak pula memandang kayamu, dan tidak pula memandang fisikmu, tapi yang Allah lihat adalah taqwamu).

Allahu akbar3x walillahil hamd
Jamaah idul adha yang dirahmati Allah.
Jadi, rahasia dan keistimewaan bulan zulhijjah ini pertama adalah “Bulan Penyadaran Diri”
Kedua, rahasia dan keistimewan bulan zulhijjah ini adalah bulan: “Bulan Pembenahan Diri.”  
Jamaah sekalian…
Pertanyaan besar bagi kita semua dan seluruh ummat Islam adalah, “Mengapa Ibrahim menyembelih anaknya Ismail?.” Sehingga sampai hari ini dikenal dengan ibadah Qurban. Jawabannya hanya satu, yaitu : Cinta. Cinta kepada Allah, dan sayang kepada anaknya. Yang mana lebih tinggi, Cinta atau Sayang? Cinta lebih tinggi nilainya dari sayang. Sehingga sewaktu Allah menyuruh Ibrahim  memotong anaknya Ismail, disana yang diketuk  adalah cintanya Ibrahim kepada Allah, cinta yang didasari keimanan. Meskipun dia sayang kepada anaknya, akhirnya sayang itu tertutupi oleh cintanya kepada Allah.   Kita kaji sejarah Nabi Ibrahim yang sangat sabar, tabah, dan teruji keimanannya. Dalam sejarah dijelaskan, bahwa Nabi Ibrahim diperintahkan Allah untuk menempatkan istrinya Hajar bersama putranya yang masih bayi Ismail di lembah tandus dekat Baitullah. Sewaktu kehausan, bayi yang bernama Ismail itu meronta-ronta minta minum. Setelah Siti Hajar berlari dari Bukit Shafa ke Marwa untuk cari air, Allah mengutus malaikat Jibril mendatangkan air dari hentakan kaki sang bayi yang bernama Ismail itu yang sekarang terus mengalir dengan nama air zam-zam. Nabi Ibrahim sangat sayang jepada keluarganya dan juga sangat cinta kepada Allah, sehingga Allah memberi gelar Khalilullah “Kekasih Allah” kepadanya.
Rupanya malaikat bertanya kepada Allah, mengapa gelar khalilullah diberi kepada Ibrahim? Maka Allah berfirman: “Jangan menilai hambaku Ibrahim dari ukuran lahiriahnya, tapi lihatlah isi hati dan amal baktinya.”

Allahu akbar3x walillahilhamd
Jamaah idul adha yang berbahagia
Untuk menguji nabi Ibrahim, maka Allah mengisyaratkan untuk menyembelih anaknya melalui mimpi yang berturut-turut.  Sehingga terjadilah dialog yang ada dalam al-Qur’an.
Ini terbukti dengan untaian ayat Q.S. As-Saffat: 102:
$¬Hs>sù x÷n=t/ çmyètB zÓ÷ë¡¡9$# tA$s% ¢Óo_ç6»tƒ þÎoTÎ) 3ur& Îû ÏQ$uZyJø9$# þÎoTr& y7çtr2øŒr& öÝàR$$sù #sŒ$tB 2ts? 4 tA$s% ÏMt/r'¯»tƒ ö@yèøù$# $tB ãtB÷sè? ( þÎTßÉftFy bÎ) uä!$x© ª!$# z`ÏB tûïÎŽÉ9»¢Á9$# ÇÊÉËÈ  
102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku Termasuk orang-orang yang sabar".

Allah perintahkan Ibrahim untuk menyembelih anak kesayangannya.  Siapa ayah yang tega melakukan itu? siapa anak yang mau menjalani penyembelihan itu? istri yang mana mau apabila anak yang dikandungnya berbulan-bulan rela disembelih? Apakah masih ada  Apalagi zaman sekarang yang seperti itu?...

Ismail anak yang taat dan penurut tidak mau melawan keinginan ayahnya. Masih adakah anak yang seperti Ismail bin Ibrahim itu sekarang?
Anak zaman sekarang…. Mari kita saksikan…. Bagaimana sholatnya… bagaimana kesopanannya… Bagaimana hormat pada orang tua…. Apa yang terjadi kalau dimarahi……Kalau disakiti… nanti ada KPAI… 

Ibrahim ayah yang taat dan cinta kepada Allah rela mengorbankan apa saja demi kecintaannya kepada Allah. Masih adakah ayah-ayah seperti nabi Ibrahim itu sekarang?
Ayah-ayah zaman sekarang…. Mari kita saksikan…. Bagaimana sholatnya?.... bagaimana kesehariannya……. Bagaimana cara mendidik generasinya……

Siti Hajar isteri yang patuh dan mencintai ikhlas suaminya, ikhlas melepas buah hatinya disembelih. Masih adakah istri-istri yang model Siti Hajar sekarang? Isteri-isteri zaman sekarang….. mari kita saksikan…. Bagaimana gayanya…. Bagaimana pergaulannya…. Bagaimana kelakuannya…. Cocok gak kalau begini…. Pantas kah kalau begitu….

Makanya jamaah sekalian… dunia sudah semakin besar namun tambah sempit. Dunia sudah semakin maju namun tambah kabur…. Hampir dak jelas lagi mana yang baik dan mana yang buruk. Akibat yang buruk sudah jadi kebiasaan, maka yang baik menjadi luar biasa, susah-susah payah menemukan yang baik, tidak pala kaget menyaksikan yang buruk…

Makanya bulan zulhijjah ini merupakan “Bulan Pembenahan Diri

Allahu Akbar3x walillahil hamd
Jamaah idul adha yang dirahmati Allah.

Terakhir, rahasia dan keistimewaan bulan zulhijjah adalah; “Bulan Kalkulasi Diri”

10 zulhijjah kita disyariatkan berqurban. Menyembelih hewan kemudian membagikan ke sesama seakidahkita.
(#rßygô±uŠÏj9 yìÏÿ»oYtB öNßgs9 (#rãà2õtƒur zNó$# «!$# þÎû 5Q$­ƒr& BM»tBqè=÷è¨B 4n?tã $tB Nßgs%yu .`ÏiB ÏpyJÎgt/ ÉO»yè÷RF{$# ( (#qè=ä3sù $pk÷]ÏB (#qßJÏèôÛr&ur }§Í¬!$t6ø9$# uŽÉ)xÿø9$# ÇËÑÈ  
28. supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan[985] atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak[986]. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir. (al-Hajj:28).


Idul adha dinamakan juga dengan Idun Nahr artinya Hari raya qurban. Yang disembelih adalah hewan. Kita mematikan hewan mengandung makna bahwa kita juga harus membunuh sifat-sifat hewani yang ada dalam diri kita. Buang yang buruk-buruk dari sifat, maka akan nampaklah yang baik-baik dalam kehidupan kita.

Jamaah sekalian.
Bulan zulhijjah adalah bulan yang kedua belas dalam kalender Islam, artinya bulan akhir tahun. Biasanya, kalau diakhir tahun tentu ada perhitungan beruntung atau rugi. Mari kita kira-kira yang mana lebih banyak kebaikan atau kebrurukan yang telah kita lakukan selama tahun ini.  Mari kita muhasabah diri. Mari kita mengkalkulasi diri. Semoga Allah terus membimbing kita di jalan yang benar.